Postingan Terbaru

SQ Blog - As-Shaum (الصوم) atau As-Shiyam (الصيام) yang kita kenal dengan puasa, secara bahasa adalah Al-Imsak (الإمساك), yaitu menahan. Baik menahan lapar dan haus, menahan ucapan dan perbuatan yang keji dan mungkar, maupun menahan dari hal-hal lainnya yang membatalkannya.

Di antara hal penting yang patut diperhatikan, terkait ucapan dan perbuatan adalah berburuk sangka  atau berprasangka buruk saat sedang melaksanakan ibadah puasa. Oleh karenanya, puasa berburuk sangka, dalam artian menjauhkan diri dari segala prasangka buruk sangat dianjurkan di bulan suci ramadhan.

Puasa dalam artian menahan lapar, menahan haus dan dahaga, insyaAllah bisa, dan tidak lagi terlalu susah. Tetapi, pertanyaannya kemudian, sanggupkah kita berpuasa dari berburuk sangka? Sanggupkah kita berpuasa dari segala prasangka buruk? Sanggupkah kita berpuasa dari pikiran-pikiran negatif?

Dalam Islam, prasangka disebut Dzon (ظن), yaitu dugaan, anggapan, dan asumsi. Prasangka yang baik disebut husnudzon (حسن الظن), dan prasangka yang buruk disebut suudzon (سوء الظن)Suudzon menurut istilah menurut Ibnu Katsir adalah:

سوء الظن هو التهمة والتخون للأهل والأقارب والناس في غير محله.

Suudzon yaitu dugaan dan sangkaan kepada keluarga, kerabat, atau orang lain yang buka pada tempatnya.

Demikian juga menurut Ibnu Al-Qayyim:

سوء الظن هو امتلاء القلب بالظنون السيئة بالناس حتى يطفح على اللسان والجوارح.

Suudzon yaitu diliputinya hati dengan dugaan-dugaan buruk kepada orang lain hingga nampak dalam bentu lisan dan perbuatan.

Itulah buruk sangka, suatu tuduhan, anggapan dan asumsi kepada orang lain yang tidak memiliki dasar dan alasan yang belum tentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.


Seorang sahabat, Ibnu Abbas yang pernah didoakan nabi, Allahumma faqqihhu fiddin wa allimhu ta'wil (Ya Allah berilah ia kefaqihan dalan agama dan berilah ia pemahaman dalam tafsir). Ia berkata:

.الجبن والبخل والحرص غرائز سوء يجمعها كلها سوء الظن بالله عز وجل

Pengecut, pelit dan tamak adalah perangai buruk yang semuanya berasal dari prasangka buruk kepada Allah SWT.

Uraian 3 sifat buruk tersebut sebagaimana di bawah ini:

  • Pengecut (الجبن), mengapa seseorang pengecut, karena ia berburuk sangka kepada Allah. Ia tidak yakin dan percaya akan pertolongan Allah kepadanya dalam memperjuangkan kebaikan dan kebenaran. Bukankah Allah SWT telah menegaskan dalam surat Muhammad ayat 7:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ.

Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Q.S. Muhammad: 7)

  • Bakhil (البخل), mengapa seorang bakhil, karena ia berburuk sangka terhadap janji Allah. Ia tidak mempercayai bahwa Allah akan menggantikan dan memberikan yang lebih baik atas harta yang ia nafkahkan dan keluarkan untuk kebaikan. Padahal Allah SWT telah mengingatkan dalam surat Saba' ayat 39: 

 وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ.

Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki. (Q.S. Saba': 39)

  • Tamak (الحرص), mengapa seorang menjadi tamak, karena hakikatnya ia berburuk sangka kepada Allah. Ia tidak pernah merasa puas dan bersyukur atas anugerah yang Allah telah berikan. Ia lupa atas janji Allah SWT:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ.

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras. (Q.S. Ibrahim: 7)

Demikian sahabat Ibnu Abbas mengingatkan bahwa pengecut, bakhil dan tamak merupakan perangai buruk yang ketiga-tiganya bersumber dari suudzon kepada Allah. Oleh karenanya, setiap orang hendaknya berlindung kepada Allah untuk dijaukan dari segala prasangka buruk yang dapat melahirkan sikap-sikap tercela lainnya. Dalam sebuah doa, nabi SAW mengajarkan setiap pagi dan sore hendaknya membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang. 

Tersirat dalam doa tersebut permohonan untuk dijauhkan dari sifat bakhil, tamak dan pengecut yang ketiga-tiganya berasal dari prasangka buruk kepada Allah. Sehubungan hal ini juga, Allah SWT menegaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 12:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ.

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.

Ayat ini mengingat untuk menjauhi prasangka, karena kebanyakan prasangka dapat mengantarkan seseorang ke dalam perbuatan dosa dan maksiat. Ayat ini tidak memberikan batasan, sehingga yang dijauhi baik prasangka buruk kepada Allah, maupun prasangka kepada sesama yang tidak memiliki dasar dan alasan.


Di antara hikmah yang dapat dipetik dengan menjauhi kebanyakan prasangka, yaitu bahwa dalam ilmu psikologi ditemukan beberapa dampat negatif bagi kejiwaan seseorang yang selalu berburuk sangka. Seperti selalu dihinggapi rasa cemas, mudah marah, dan merasa tidak nyaman dengan situasi dan keadaan di sekitarnya. Keadaan tersebut dapat mengantarkan seseorang berfikir tidak jernih, sehingga dapat mengalami apa yang disebut Deadly Emotion, yaitu emosi yang dapat menjadi penyakit. Dan pada puncaknya dapat mengalami stress dan depresi.

Itu sebabnya, agama mengajarkan untuk senantiasa berfikir positif dan berprasangka baik. Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

Nabi SAW bersabda, Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. (H.R. Al-Bukhari)

Maksudnya, seorang hamba yang senantiasa beprasangka baik, maka yang lahir adalah ucapan yang baik, perkataan yang baik, sehingga yang datang kepadanya juga adalah kebaikan-kebaikan.

Demikian kaitan erat antara puasa dan menjauhi prasangka buruk, bahwa puasa bukan sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga sikap, perbuatan, pikiran, dan hati dari segala prasangka buruk dan pikiran negatif agar dapat meraih takwa dan pahala di sisi Allah SWT.

Sebagai penutup, patut dikemukakan juga bahwa dalam beberapa kesempatan dan keadaan, agama membolehkan untuk berprasangka buruk sebagai bentuk kewaspadaan untuk menjaga diri, yaitu:

  1. Saat berada di tempat tidak aman atau berada di tempat umum yang ramai, kita harus berprasangka sebagai bentuk kewaspadaan untuk menjaga diri dari hal-hal mudarat yang tidak diinginkan.
  2. Saat memberi amanah, harus berprasangka sebagai bentuk kehati-hatian agar memberikan amanah kepada orang yang tepat.
  3. Saat belajar dan mengajar agama. Diperlukan prasangka sebagai kehati-hatian agar apa yang dipelajari dan disampaikan benar-benar sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Sekian

SQ Blog - Dzikir kepada Allah merupakan ibadah yang sangat penting dalam Islam. Ibadah ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun sesuai dengan kondisi dan keadaan. Orang yang berdzikir akan senantiasa dalam lindungan Allah, karena ia percaya setiap saat tidak terlepas dari pengawasan Allah sehingga mendorongnnya untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.

Allah SWT menegaskan dalam surat Al-Ahzab ayat 41

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا.

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya. (Q.S. Al-Ahzab: 41)

Demikian pula, Allah mengingatkan dalam surat Al-Zumar ayat 22:

فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ.

Maka, celakalah mereka yang hatinya membatu dari mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-Zumar: 22)

Oleh karena itu, baginda Rasulullah SAW mengingatkan:

.جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟ قَالَ: أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Perbarui iman kalian. Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami? tanya para sahabat. Beliau bersabda, Perbanyaklah (bedzikir) mengucapkan Laa ilaaha illallaah. (H.R. Al-Hakim dan H.R. Ahmad)
Mengingat Allah dengan senantiasa berdzikir adalah salah satu di antara karakter orang-orang bertaqwa. Mereka berdzikir karena cinta kepada-Nya, dan mengharapkan kemuliaan di sisi-Nya, yaitu maqam taqwa. Mereka senantiasa ingat akan kebesaran, kemuliaan, dan karunia Allah kepada mereka.

Seorang tabi'in yang mulia, Malik bin Dinar mengatakan:

.مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا أَكْثَرَ ذِكْرَهُ

Siapa yang mencintai sesuatu maka dia akan banyak mengingatnya. (Al-Baihaqi, Sya'bul Iman)

Dzikir secara bahasa artinya menyebut dengan lisan asma Allah, seperti tasbih, takbir, takhlil, dan kalimat thoyyibah lainnya. Dzikir juga berarti mengingat dalam hati, termasuk memelihara dan menjaga hubungan kepada Allah SWT. Dan dzikir yang lebih tinggi ialah merasakan kehadiran Allah dan kebersamaannya dengan seluruh makhluk.

Itu sebabnya, dzikir cakupannya sangat luas, tidak sekedar di lisan. Tetapi segala sesuatu dan keadaan hendaknya dikaitkan kepada Allah SWT. Tiada suatu keadaan kecuali dihadirkan bahwa Allah bersamanya, mengawasi dan senantiasa menjaganya. Maka orang-orang yang senantiasa berdzikir, hatinya tenang dan tidak pernah merasa kesepian karena ia yakin Allah senantiasa bersamanya. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam surat Al-Ra'ad ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ.

Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenang. (Q.S. Al-Ra'ad: 28)

Dzikir pada diri orang-orang beriman dan bertaqwa akan tergambar dalam setiap aktivitas mereka. Ketika mengawali sesuatu mengucapkan basmalah, ketika selesai mengucapkan alhamdulillah, ketika takjub mengucapkan subhanallah, ketika diberikan ujian mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rojiun, pendek kata semua aktivitas mereka dikaitkan kepada Allah. Baik itu ketika makan, akan tidur, berkendara, dan lain sebagainya.

Dan hal yang lebih penting agar dzikir tersebut bermakna bahwa semua aktivitas tersebut dilakukan sesuai tuntunan Allah SWT. Maksudnya, tidak ada artinya memulai atau melakukan sesuatu dengan menyebut asma Allah tetapi perbuatan itu bertentangan dengan perintah Allah. Demikian salah satu tuntunan penting yang harus diperhatikan dalam berdzikir kepada Allah SWT. 

Dalam beberapa keterangan Al-Quran, disebutkan beberapa ibadah atau amalan yang di dalamnya dapat menjadi sarana untuk mengingat-Nya:

Pertama: Mendirikan sholat. Firman Allah dalam surat thaha ayat 14:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي.

Dirikanlah salat untuk mengingat-Ku. (Q.S. Thaha: 14)

Kedua: Mencari ilmu. Firman Allah dalam surat Al-Nahl ayat 43:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ.

Maka bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Nahl: 43)

Ketiga: Membaca Al-Quran. Firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 9:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ.

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr: 9)

Keempat: Tafakkur yaitu merenungi ciptaan Allah SWT. Di dalam surat Ali Imran ayat 191 disebutkan:

 الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S. Ali Imran: 191)

Kelima: Berdoa. Allah SWT berfirman:

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ.

Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah. (Q.S. Al-A'raf: 205)

Itulah beberapa ibadah yang menjadi sarana seorang hamba mengingat Allah SWT. Orang yang senantiasa mengingat-Nya, maka Allahpun akan mengingatnya. Di antara maksudnya akan memberikan tambahan nikmat kepada orang yang bersyukur kepada-Nya, karena orang yang bersyukur adalah orang-orang yang senantiasa ingat kepada Allah. Dan mengazab orang yang ingkar terhadap-Nya, karena mereka adalah orang-orang yang senantiasa lalai kepada-Nya.

Berdzikir atau mengingat Allah, selain dengan menyebut asma-Nya, atau dengan beberapa ibadah yang disebutkan di atas, Allah juga mengingatkan hamba-hamba-Nya atas segala karunia dan segala pristiwa yang telah diperlihatkan kepada mereka yang dapat menjadi wasilah mereka untuk mengingat-Nya.

Berikut beberapa keterangan Al-Quran terkait hal ini:

Pertama: Mengingat nikmat-nikmat Allah

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ.

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah yang dianugerahkan kepadamu. (Q.S. Al-Maidah: 11)

Kedua: Mengingat peristiwa besar atau sejarah

 وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ.

Dan ingatkanlah mereka (hai Musa), tentang hari-hari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat penyabar lagi banyak bersyukur.. (Q.S. Al-Maidah: 11)

Betapa banyak peristiwa-peristiwa besar yang dapat mengingatkan kita kepada Allah ketika dihayati dengan saksama. Peristiwa kemerdekaan misalnya, hari-hari bersejarah lainnya, termasuk mengingat sejarah Palestina yang saat ini dijajah oleh Zionis Israel.

Hal ini senada bahwa salah satu kandungan utama Al-Quran adalah adalah kisah-kisah kesejarahan. Dan salah satu tujuannya untuk mengingatkan bahwa sejarah adalah bagian dari peradaban untuk menjadi pelajaran generasi berikutnya. Agar menguatkan langkah-langkah mereka dalam membela dan memperjuangkan kebenaran.

Ketiga: Mengingat kisah para Nabi dan tokoh lainnya

 وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ.

Ceritakanlah (Nabi Muhammad, kisah) Ibrahim di dalam Kitab Al-Qur’an. (Q.S. Maryam: 41)

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ.

Ceritakanlah (Nabi Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab Al-Qur’an. (Q.S. Maryam: 16)

Pesan tersebut menjadi pengingat untuk mengaitkan segala sesuatu kepada Allah. Tiada sesuatu yang terjadi kecuali atas izin-Nya, maka hanya Kepada-Nyalah semua makhluk bergantung. Orang-orang yang lalai dari mengingat-Nya akan mengalami kerugian yang besar. Dalam beberapa ayat berikut disebutkan beberapa keadaan orang-orang yang lalai dalam mengingat Allah dan meninggalkan tuntunan-tuntunan-Nya:

Pertama: Q.S. Al-Hasyr 19

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ.

Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik. (Q.S. Al-Hasyr: 19)

Kedua: Q.S. Al-Zukhruf 36

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ.

Siapa yang berpaling dari pengajaran (Allah) Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya). Maka, ia (setan) selalu menemaninya. (Q.S. Al-Zukhruf: 36)

Ketiga: Q.S. Thaha 124-125

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىقَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا. قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى.

Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata, Ya Tuhanku, mengapa Engkau mengumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal sungguh dahulu aku dapat melihat? Allah berfirman, Memang seperti itulah balasanmu. Dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu engkau mengabaikannya. Begitu pula pada hari ini engkau diabaikan. (Q.S. Thaha: 124-126)

Ayat-ayat tersebut mengingatkan betapa buruk akibat di dunia dan di akhirat kelak orang-orang yang lalai dari mengingat Allah dan meninggalkan tuntunan-tuntunan-Nya.

Semoga kita dapat memetik pelajaran!

SQ Blog - Persatuan merupakan salah satu pondasi dalam menciptakan kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demikian juga dalam pandangan agama, persatuan dan kesatuan dipandang sebagai asas yang penting dalam rangka membina keimananan dan ketakwaan.

Dengan terciptanya persatuan dan kesatuan, setiap kita dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan penuh khusyuk. Hubungan dan aktivitas sosial dapat berjalan dengan baik. Kehidupan yang tenang, damai, dan tentram pun tercipta.

Persatuan sebagai salah satu ajaran agama menjadi pondasi terbentuknya ukhuwwah atau persaudaraan antar sesama. Allah SWT menegaskan di dalam surat Ali Imran ayat 103:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Q.S. Ali Imran: 103)

Demikianlah Al-Quran menyeru untuk membina persatuan dalam kehidupan. Dan menjauhi segala hal yang dapat memicu terjadinya perpecahan kepada sesama. Al-Quran mengingatkan bahwa kita adalah bersaudara. Baik saudara karena hubungan kerabat, sesama agama dan kenyakinan, maupun sebangsa dan setanah air.

Patut kita mencontoh kepada diri baginda Rasulullah SAW dan para sahabat dalam membina persaudaraan dan persatuan. Dikisahkan usai perang Badar, di sisi kaum muslimin terdapat beberapa tawanan dari orang-orang kafir. Saat itu, Umar bin Khattab mengusulkan tawanan tersebut dihukum dan dibunuh saja. Adapun Abu Bakar mengusulkan agar tawanan tersebut dilepaskan saja asalkan mereka bisa membayar tebusan.


Melihat perbedaan tersebut, mari kita lihat bagaimana sikap Nabi menanggapi hal itu. Terhadap Umar Nabi mengatakan, engkau wahai Umar seperti Nabi Nuh a.s. Dalam menghadapi kaumnya nabi Nuh berdoa:

رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا . إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا

Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu. Mereka pun hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur. (Q.S. Nuh: 26-27)

Adapun kepada Abu Bakar nabi mengatakan, engkau wahai Abu Bakar seperti nabi Ibrahim a.s. Dalam menghadapi kaumnya nabi Ibrahim berdoa:

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah menyesatkan banyak manusia. Maka, siapa yang mengikutiku, sesungguhnya dia termasuk golonganku. Siapa yang mendurhakaiku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ibrahim: 36)

Betapa indahnya akhlak dan sikap yang diperlihatkan Nabi kepada sahabat-sahabatnya. Nabi menghormati setiap usulan dan pendapat meraka, memperlakukan meraka dengan bijaksana sehingga di antara sahabat tidak ada yang merasa direndahkan dan disalahkan. Persatuan dan persaudaraan di antara mereka pun terjalin dengan kokoh.

Dalam kisah lain disebutkan, usai perang Khandaq atau perang Al-Ahzab yang terjadi pada tahun ke-5 H. Disebut perang khandaq karena Nabi dan sahabat membuat benteng pertahanan yang mengelilingi Madinah dari serangan musuh berupa parit. Disebut juga perang Al-Ahzab karena pasukan musyrik Mekkah bersekutu dengan Yahudi, dan orang-orang munafiq untuk memerangi kaum muslimin.

Usai perang tersebut, di waktu dzuhur nabi memerintahkan sahabat untuk segera menuju perkampungan bani Quraizah. Disebutkan di dalam Shahih Al-Bukhari:

.لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ

Janganlah ada satu pun yang shalat ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah. (H.R. Al-Bukhari)

Mendengar perintah Nabi yang cukup jelas tersebut, para sahabat segera menuju perkampungan bani Quraizhah. Mereka pun berangkat dengan cepat agar dapat sholat ashar di perkampungan bani Quraizhah sebagaimana pesan nabi. Namun, sungguhpun mereka sudah bergegas dan berjalan dengan cepat, mereka mendapati waktu ashar telah hampir habis.

Dalam keadaan demikian, para sahabat terbagi 2 kelompok. Kelompok pertama tetap melanjutkan perjalanan sekalipun waktu ashar telah hampir habis. Mereka sholat ashar di perkampungan bani Quraizhah di waktu maghrib. Mereka beralasan bahwa nabi memerintahkan untuk tidak sholat ashar kecuali setelah sampai di bani Quraizhah. Adapun kelompok kedua, mereka berhenti dan sholat ashar dalam perjalanan karena khawatir waktu ashar terlewat. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju bani Quraizhah.

Kejadian tersebut kemudian disampaikan kepada Nabi SAW. Ia pun tidak memarahi atau menyalahkan salah satu dari kelompok tersebut. Nabi memahami bahwa sahabat yang sholat ashar di bani Quraizhah karena mereka mematuhi perintahnya. Dan sahabat yang sholat ashar dalam perjalanan karena mereka melaksanakan sholat pada waktunya. Mereka memahami bahwa maksud pesan nabi tersebut agar mereka bergegas menuju perkampungan bani Quraizhah. Sehingga jika mereka mendapati waktu ashar di bani quraizhah, mereka sholat di sana. Namun jika tidak, mereka sholat dalam perjalanan di waktu ashar.

Keterangan di atas menunjukkan tidak setiap perbedaan dipandang sebagai hal yang dapat merusak persatuan. Tetapi bagaimana sikap kita dalam memandangnya. Bahkan setiap perbedaan-perbedaan yang ada dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.

Dalam tuntunan agama misalnya, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beragam perbedaan. Sebut saja dalam ruang lingkup mazhab. Dapat ditemukan ada 4 mazhab yang populer, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Dalam keempat mazhab tersebut dapat dijumpai beragam perbedaan satu sama lain. Dan perlu ditegaskan sekali lagi bahwa perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya dipandang sebagai khasanah keilmuwan yang dapat saling melengkapi dan menjadi solusi umat dalam kehidupan beragama.

Berangkat dari sini, perbedaan dalam masalah furu'iyah (cabang) hendaknya ditanamkan sikap toleransi. Adapun dalam masalah ushuliyyah (dasar) hendaknya dijaga dan dimusyawarakan agar tidak terjadi perpecahan.

Allah SWT menegaskan dalam surat Al-Rum ayat 31-32:

وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ.

Dan janganlah kamu termasuk orang-orang musyrik, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka sehingga menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka. (Q.S. Al-Rum: 31-32)

Demikian juga dalam surat Ali Imran ayat 105:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ.

Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. (Q.S. Ali Imran: 105)

Dari uraian di atas, dapat dikemukakan beberapan tips untuk membina persatuan, yaitu:

Pertama: Musyawarah. Dengan musyawarah, duduk perkara dalam setiap keadaan dapat dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Hal ini dapat mengatasi timbulnya perpecahan yang mengancam retaknya persatuan. Bahkan dengan musyawarah, sebuah permusahan dan perpecahan dapat disatukan kembali.

Mari renungkan ayat berikut ini:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ

Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). (Q.S. Ali Imran 159)

Kedua: Kesabaran. Kesabaran adalah kekuatan bukan kelemahan. Dalam membina persatuan, tidak dipungkiri beragam perbedaan yang ada yang dapat memicu ingin menang dan benar sendiri. Disinilah peranan kesabaran dalam menghadapi setiap perbedaan itu. Tulus sabar dan mengalah dalam setiap perdebatan agar tetap terjalin persatuan sekalipun berada di posisi benar. Sembari tetap mencari jalan keluar yang terbaik dari setiap perbedaan yang memicu perpecahan yang muncul.

Allah SWT mengingatkan:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Anfal: 46)

Ketiga: Saling menghormati. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi kepada sesama. Hormat menghormati adalah akhlak terpuji yang dapat menjaga hubungan harmonis tetap terjaga dengan baik. Segala sikap permusuhan, prasangka buruk, dan lainnya hendaknya dijauhi. Sehingga terciptanya persatuan yang kokoh dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, dan berbangsa.


Mari kita renungkan ayat berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ.

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Hujurat: 12)

Uraian di atas menunjukkan betapa pentingnya persatuan dalam kehidupan ini, termasuk kehidupan beragama. Beberapa ayat Al-Quran pun menggandengkan ketakwaan dan persatuan yang menunjukkan bahwa di antara karakter orang yang bertakwa ialah senantiasa membina dan menjaga persatuan. Beberapa ayat tersebut ialah:


Pertama: Q.S. Al-An'am ayat 153

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertakwa. (Q.S. Al-An'am: 153)

Kedua: Q.S. Ali Imran 102-103

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا.

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai. (Q.S. Ali Imran: 102-103)

Ketiga: Q.S. Al-Hujurat ayat 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. (Q.S. Al-Hujurat: 13)

Semoga Allah senantiasa kuatkan kita dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. Agar NKRI terus melaju untuk Indonesia maju.

Ditulis oleh Hasrul

SQ Blog - Assalamualaikum Wr. Wb. Jadwal Jamaah Kuliah Shubuh (JKS) Tanah Baru, Beji Depok Tahun 2023. InsyaAllah semuanya senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam mengikuti pengajian rutin JKS setiap ahad shubuh. Aamiin.

[accordion] [item icon="buysellads" title="Januari"]

Ahad, 1 Januari 2023

  • Tempat: Musholla Al-Muhlisin
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafizh
  • Alamat: RW. 10Maps

Ahad, 8 Januari 2023

  • Tempat: Musholla Arrohmaniah
  • Pemateri: Ust. Nasruddin Mansyur
  • Alamat: Jl. Karya Bakti, RW. 05Maps

Ahad, 15 Januari 2023

  • Tempat: Masjid Al-Qodar
  • Pemateri: Ust. Hasrul, S.Ud, SQ
  • Alamat: Jl. Saidan No. 16 RW. 09Maps

Ahad, 22 Januari 2023

  • Tempat: Masjid Jami Nurul Falah
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. H. Noor No. 31 RW. 02Maps

Ahad, 29 Januari 2023

  • Tempat: Musholla As-Shofa
  • Pemateri: Ust. Ahmad Fikri, Lc
  • Alamat: Jl. Curug Agung No. 27 RW. 08Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Februari"]

Ahad, 5 Februari 2023

  • Tempat: Musholla Al-Jihad
  • Pemateri: Ust. Fauzi Latif, S.Ag
  • Alamat: Jl. Karya Bakti RW. 06Maps

Ahad, 12 Februari 2023

  • Tempat: Musholla Attoyyibah
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafiz
  • Alamat: Jl. Karya Bakti No. 71 RW. 06Maps

Ahad, 19 Februari 2023

  • Tempat: Masjid Baitunnur
  • Pemateri: Ust. H. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: Jl. Lontar, Jl. Anggrek RW. 09Maps

Ahad, 26 Februari 2023

  • Tempat: Masjid Andalusia
  • Pemateri: Ust. Hasrul, S.Ud, SQ
  • Alamat: Jl. Raden Sanim RW. 02Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Maret"]

Ahad, 5 Maret 2023

  • Tempat: Masjid Al-Huda
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. Curug Agung RW. 08Maps

Ahad, 12 Maret 2023

  • Tempat: Mushollah Al-Falah
  • Pemateri: Drs. H. Nasruddin Mansyur
  • Alamat: Jl. Tanah Baru, Jl. Bungur GG. Empang RW. 07 (Masuk disamping Betawi Ngoempoel)Maps

Ahad, 19 Maret 2023

  • Tempat: Musholla Nurul Hasanah
  • Pemateri: Ust. Salman Alfarissy, S.Pd.I
  • Alamat: Jl. Cahaya TitisMaps

Ahad, 26 Maret 2023

  • Tempat: Masjid Al-Qodar
  • Pemateri: KH. Muhammad Sirojudin
  • Alamat: Jl. Saidan No. 16 RW. 09Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="April"]

Ahad, 2 April 2023

  • Tempat: Masjid Ar-Rohmah
  • Pemateri: Ust. Mulyadi Qorib
  • Alamat: Jl. Raden Sanim RW. 01Maps

Ahad, 9 April 2023

  • Tempat: Masjid Darul Istiqomah
  • Pemateri: Ust. Ikhwan Septian, Lc
  • Alamat: Jl. Karya Bakti RW. 06Maps

Ahad, 16 April 2023

  • Tempat: Masjid Ar-Rohman
  • Pemateri: DKM
  • Alamat: Jl. Karya Bakti RW. 04Maps

Ahad, 23 April 2023

  • Libur Idul Fitri 1444 H

Ahad, 30 April 2023

  • Libur Idul Fitri 1444 H
[/item] [item icon="buysellads" title="Mei"]

Ahad, 7 Mei 2023

  • Libur Idul Fitri 1444 H

Sabtu-Ahad, 13-14 Mei 2023

  • Wisata Rohani
  • Tempat: Puri Ayuda Resort Cisarua Bogor
  • Alamat: Jl.Raya Cipayung Sirnagalih, Megamendung PuncakMaps

Ahad, 21 Mei 2023

  • Menyusul

Ahad, 28 Mei 2023

  • Tempat: Musholla Arrohmaniah
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidig Alhafiz
  • Alamat: Jl. Karya Bakti, RW. 05Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Juni"]

Ahad, 4 Juni 2023

  • Tempat: Masjid Abu Bakar Assiddiq
  • Pemateri: Ust. H. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: Jl. Kavling UI Timur RW. 02Maps

Ahad, 11 Juni 2023

  • Tempat: Masjid Al-Hidayah
  • Kuliah Shubuh Gabungan Depok - Jaksel
  • Alamat: Jl.Raden Sanim RW. 11Maps

Ahad, 18 Juni 2023

  • Tempat: Masjid Al-Maghfiroh
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. Komp. Peternakan Tanah Baru RW. 08Maps

Ahad, 25 Juni 2023

  • Tempat: Masjid An-Nahl
  • Pemateri: Ust. H. Nasrudin Mansyur
  • Alamat: Jl. Ar-Royyan Tanah Baru RW. 04Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Juli"]

Ahad, 2 Juli 2023

  • Tempat: Masjid An-Najah
  • Pemateri: Ust. Ahmad Fauzi, Lc
  • Alamat: Jl. Curug Agung, GG. Rait RW. 10Maps

Ahad, 9 Juli 2023

  • Tempat: Musholla Nurul Mubin
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafiz
  • Alamat: Jl. Swadaya Ujung RW. 08Maps

Ahad, 16 Juli 2023

  • Tempat: Masjid At-Taqwin
  • Pemateri: Ust. H. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: Jl. Tanah Baru RW. KMJMaps

Ahad, 23 Juli 2023

  • Tempat: Musholla Al-Furqon
  • Pemateri: Ust. Hasrul, S.Ud, SQ
  • Alamat: Jl. M. Ali 3 / GG. H. Ujang RW. 03Maps

Ahad, 23 Juli 2023

  • Tempat: Masjid Al-Barkah
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. Raden Sanim, Jl. RM Zakaria RW. 12Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Agustus"]

Ahad, 6 Agustus 2023

  • Tempat: Masjid Nurul Iman
  • Pemateri: Ust. Drs. H. Nasrudin Mansyur
  • Alamat: Jl. Raden Sanim RW. 02Maps

Ahad, 13 Agustus 2023

  • Tempat: Masjid Jami Assyuhada
  • Pemateri: Ust. Dr. Wido Supraha
  • Alamat: Jl. M Ali, Perumahan Beji Permai RW. 13Maps

Ahad, 20 Agustus 2023

  • Tempat: Musholla At-Taqwa
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafiz
  • Alamat: Jl. Tanah Baru RW. 03Maps

Ahad, 27 Agustus 2023

  • Tempat: Masjid Nurul Faizin
  • Pemateri: Ust. H. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: Jl. Tanah Baru, Perumahan Taman Tanah Baru RW. 09Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="September"]

Ahad, 3 September 2023

  • Tempat: Masjid Darul Izzah
  • Pemateri: Ust. Ibnu Jarir, Lc
  • Alamat: Jl. PalakaliMaps

Ahad, 10 September 2023

  • Tempat: Masjid An-Nur
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. Tanah Baru RW. 05Maps

Ahad,  17 September 2023

  • Tempat: Musholla An-Nur
  • Pemateri: Ust. H. Nasrudin Mansyur
  • Alamat: Jl. Mandoer Ety RW. 03Maps

Ahad, 24 September 2023

  • Tempat: Masjid Al-Ikhlas
  • Pemateri: Ust. Sofiudin, S.Ag, MA
  • Alamat: RW. 12Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Oktober"]

Ahad, 1 Oktober 2023

  • Tempat: Masjid Jami Baitus Sab'ah
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafiz
  • Alamat: Jl. Raden Sanim, Perumahan Kav UI Barat RW. 12Maps

Ahad, 8 Oktober 2023

  • Tempat: Masjid Al-Bayyinah
  • Pemateri: Ust. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: Jl. Balongan Tanah Baru RW. 12Maps

Ahad, 15 Oktober 2023

  • Tempat: Musholla Al-Ikhlas
  • Pemateri: Ust. Hasrul, S.Ud, SQ
  • Alamat: Jl. M Ali 2 Blok Anyelir RW. 04Maps

Ahad, 22 Oktober 2023

  • Tempat: Masjid Rizkon Hasanah
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. M. Zakaria GDR RW. 12Maps

Ahad, 29 Oktober 2023

  • Tempat: Musholla Ar-Rohman
  • Pemateri: Ust. Drs. H. Nasrudin Mansyur
  • Alamat: RW. 03Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Nopember"]

Ahad, 5 Nopember 2023

  • Tempat: Musholla Al-Mujahidin
  • Pemateri: Ust. Ahmad Fauzi, Lc
  • Alamat: Jl. Tanah Baru RW. 06Maps

Ahad, 12 Nopember 2023

  • Tempat: Masjid Al-Kautsar
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafiz
  • Alamat: RW. 11Maps

Ahad, 19 Nopember 2023

  • Tempat: Masjid Ar-Rohman
  • Pemateri: Ust. H. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: Jl. Karya Bakti RW. 04Maps

Ahad, 26 Nopember 2023

  • Tempat: Musholla Darussalam
  • Pemateri: Ust. Drs. H. Musta'in Thabrani
  • Alamat: Jl. Karya Bakti GG. Swadaya RW. 04Maps
[/item] [item icon="buysellads" title="Desember"]

Ahad, 3 Desember 2023

  • Tempat: Musholla Al-Jihad
  • Pemateri: Ust. Raimin Hendra Wijaya, S.Ag
  • Alamat: Jl. Karya Bakti RW. 06Maps

Ahad, 10 Desember 2023

  • Tempat: MT. Nurul Fattah
  • Pemateri: Ust. Drs. H. Nasrudin Mansyur
  • Alamat: RW. 07Maps

Ahad, 17 Desember 2023

  • Tempat: Musholla Nurul Islam
  • Pemateri: Ust. H. Muhammad Ali, S.Ag
  • Alamat: RW. 09Maps

Ahad, 24 Desember 2023

  • Tempat: Masjid Jami Nurut Taqwa
  • Pemateri: Ust. Ibnu Jarir, Lc
  • Alamat: Jl. Lontar RW. 10Maps

Ahad, 24 Desember 2023

  • Tempat: Masjid Darul Istiqomah
  • Pemateri: Ust. Ahmad Nurshidiq Alhafiz
  • Alamat: Jl. Karya Bakti RW. 06Maps
[/item] [/accordion]
Note
  • Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
  • Jadwal akan di update jika terdapat perubahan
Update Terakhir, Sabtu 8 April 2023
Terima kasih

SQ Blog

{picture#https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimSap9ccYY8FQp44yNvjVK6lRtOVpD-gpVKKWSk__oyc8ChkbooHIuh52uDXiZGchcOoPlIazgMEjOjQ5r0b-DftM48h8gDub2yWyKzDdH1VSYDrsmbf1qfYgl5hKaEuiAW8WAQeTmErDqcHjIm3C4GJKWRJv52o5uHAW10S2gOWj4o8nMsdahVxSo/s500/sq%20vlog%20official%20logo%20png%20full.png} SQ Blog - Wahana Ilmu dan Amal {facebook#https://web.facebook.com/quranhadisblog} {youtube#https://www.youtube.com/user/Zulhas1}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.